Korupsi Bagian dari Hidup Kita.
Sudah tak asing lagi di telinga kita soal korupsi. Hampir setiap hari
selalu ada saja stasiun televisi yang menyiarkan pemberitaan tentang
tindak korupsi di negara kita. Namun sadarkah anda bahwa korupsi ini
sebetulnya telah sudah menggerogoti kehidupan kita diseluruh lapisan
masyarakat? Mengapa bisa demikian?
Apa maksudnya korupsi bagian dari hidup kita?
Kalau
kita amati setiap kegiatan terutama yang berhubungan dengan uang dan
kekuasaan sangat rentan terhadap tindak korupsi ini. Perilaku korupsi
seakan telah menjadi bagian dari hidup kita sehingga sulit untuk
dihilangkan. Korupsi yang dimaksud tidak hanya korupsi dalam konteks
korupsi uang secara langsung namun juga dapat berupa korupsi terhadap
waktu.
Contoh : Kita lihat tindakan curang pelaku pedagang kecil
yang tertangkap tim investigasi Trans TV yang menjual daging busuk
berformalin untuk mengelabui pembeli demi mendapatkan keuntungan
pribadi. Itu hal yang kecil. Kalau hal yang korupsi dengan jumlah lebih
besar justru pelakunya merasa lebih terhormat. Ketika pengurusan
surat-surat resmi ke instansi pemerintahan terutama terkait pelayanan
publik, hal inipun tak luput dari kerawanan tindak korupsi.
Mengapa Korupsi Bagian dari hidup kita?
Mengapa
bisa terjadi demikian? Entahlah. Obrolan kita di warung kopi
menyimpulkan bisa macam-macam penyebabnya. Mulai dari sistem birokrasi
yang dibuat saat ini memang sudah demikian adanya. 'Seolah-olah'
membiarkan hal itu terjadi. Hingga tabiat dari perilaku kita sendiri
yang memang sudah demikian.
Untuk menang dalam pemilu, pilkada dan
sebagainya mustahil para kandidat tidak mengeluarkan modal untuk
menarik simpati masyarakat. Para calon pejabat perlu mengeluarkan biaya
yang tidak sedikit untuk buat spanduk, pasang banner, mengumpulkan massa
dan lain-lain. Yang paling enak sih, tim suksesnya. Walau bagaimanapun
mereka pasti sukses. Mau kandidat yang diusungnya menang atau kalah,
mereka tetap menang. Hehehe...enak juga ya jadi tim sukses. Setelah jadi
pejabat maka modal yang sudah dikeluarkan, baik oleh dirinya sendiri
maupun yang dikeluarkan oleh para sponsornya, itu semua harus
'dikembalikan'. Ini realitas yang kita hadapi. Hingga tak jarang
pengusaha yang sudah punya banyak uang dan relasi ramai-ramai jadi
pemimpin yang duduk dalam pemerintahan maupun Lembaga Negara lainnya.
Bagaimana menghindari agar tidak sampai terjadi korupsi bagian dari hidup kita?
Ini
adalah pertanyaan sulit untuk dijawab menurut saya. Untuk melakukannya
perlu komitmen dari seluruh komponen bangsa. Merenung dan mendengar
rintihan hati nuraninya kemudian secara konsisten dan penuh komtmen
secara sukarela melakukannya. Hehehe.. ini bahasa dewa ya? Kita harus
optimis bisa melakukannya. Disamping itu yang tak kalah pentingya,
tindakan hukum yang tegas, tegak dan adil perlu dilakukan tanpa pandang
bulu. Hiii.. ini memang serem. Tapi itu kalau mau berhasil. Tanpa ada
law enforcement, semua cuma mimpi.
Jadi meskipun Korupsi Bagian dari Hidup Kita, itulah harus kita buang jauh-jauh. Kita bisa kalau mau. Semoga.
0 comments:
Post a Comment