Sunday, 20 January 2013

POLITIK INDONESIA HADAPI SIMALAKAMA KENAIKAN HARGA BBM

Kenaikan BBM Bersubsidi Bisa Menaikkan Suhu Politik Indonesia
Politik Indonesia. Bila terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di tahun politik, maka akan langsung berdampak pada situasi Politik Indonesia yang mulai menghangat di tahun 2013 ini. Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo terlihat tidak begitu ngotot menghembuskan wacana kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Wamen melihat dalam situasi dilematis ini sulit bagi pemerintah untuk menaikkan harga BBM subsidi tahun ini atau tahun depan. Sebab, tahun ini sudah memasuki tahun politik. Kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi bisa berdampak besar bagi masalah politik Indonesia. "Pertimbangannya Presiden. sistemnya plus minusnya tidak serta merta dinaikkan. Ada pertimbangan lain. 2014? mungkin juga, realitasnya kan ini tahun politik," tegas Susilo kepada wartawan di Jakarta, Rabu (16/1).


Sebagaimana diketahui umum bahwa setiap kenaikan harga rata-rata  minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar USD 10 per barel di atas asumsi, subsidi BBM diperkirakan bertambah Rp 20 triliun. Nah, asumsi ICP dalam APBN 2013 adalah sebesar UISD 100 per barel, sedangkan ICP pada Desember 2012 sudah USD 106,9 per barel. Jadi jika harga BBM bersubsidi dinaikkan Rp 1.500 menjadi Rp 6.000 per liter, dana subsidi yang bisa dihemat sekitar Rp 50 triliun.

KENAIKAN HARGA BBM BERSUBSIDI MENAMBAH HANGATNYA POLITIK INDONESIA

Walaupun demikian, bukan berarti pemerintah langsung menutup kemungkinan terjadinya kenaikan harga BBM bersubsidi. Kebijakan ini masih terus dikonsultasikan bersama anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Kalau sudah pada waktunya semua setuju untuk dinaikkan, ya dinaikkan, yang jelas pemerintah dan DPR sepakat kalau subsidi harus dikurangi," katanya. Sejauh ini, pemerintah masih berupaya menekan konsumsi BBM bersubsidi dengan melakukan pembatasan.

"Pengendalian-pengendalian yang akan kita laksanakan supaya tidak jebol (kuota subsidi), termasuk Pertamina kita minta pasang IT. Tidak semudah membalik telapak tangan. Tapi kalau aturan dijalankan dengan baik dan konsisten maka bisa dilakukan pengendalian BBM," jelasnya.

Tahun 2013 merupakan tahun bagi para parpol dan elit politik untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi pesta demokrasi pemilihan legislatif pada 9 April 2014 yang akan datang. Suhu politik pada situasi seperti ini semakin menghangat. Pencitraan partai dari para elit politik gencar dilakukan. Apabila kenaikan harga BBM bersubsidi maka akan menambah panasnya situasi masalah politik indonesia.



BERIKUT BEBERAPA DAMPAK TERHADAP SUHU  DAN MASALAH POLITIK INDONESIA

Meskipun 200 triliun melayang setiap tahunnya karena subsidi BBM tersebut, menaikkan harga bbm bersusidi dapat menyulut sentimen politik rakyat. Tapi, disinilah pemerintah merasa gamang, karena selain pertimbangan politik tersebut juga karena indeks kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah masih rendah. Hal ini akan langsung berdampak negatif terhadap suhu politik Indonesia Presiden sebagai negarawan dan juga politikus menghadapi situasi dilematis.

Jika Presiden menaikkan harga BBM bersubsidi maka dimungkinkan akan terjadi hal-hal berikut :
1. Menurunnya kepercayaan kepada pemerintah terhadap upaya pengendalian BBM bersubsidi
2. Menurunya kepercayaan kepada Partai Demokrat sebagai partai yang tengah berkuasa dan menjadi peserta pemilu 2014.
3. Partai Politik Oposan memiliki peluang untuk pencitraan lebih gencar mengalahkan Partai Demokrat






Artikel Terkait Obrolan Politik

0 comments:

Post a Comment