Tuesday 5 March 2013

PERKEMBANGAN BUDAYA POLITIK INDONESIA DAN DAMPAKNYA

Budaya politik Indonesia pada dasarnya bersumber pada pola sikap dan tingkah laku politik yang majemuk. Dikarenakan oleh karena golongan elite yang mempunyai rasa idealisme yang tinggi. Sedangkan masyarakat yang hidup di dalam realita ini terbentur oleh tembok kenyataan hidup yang berbeda dengan idealisme yang diterapkan oleh golongan elit tersebut. Tetapi bersikap berlebihan atas idealisme itu akan menciptakan suatu ideologi yang sempit yang biasanya akan menciptakan suatu sikap dan tingkahlaku politik yang egois dan mau menang sendiri. Oleh karena itu Demokrasi yang dilakukan dengan musyawarah mufakat berusaha untuk mencapai obyektifitas dalam berbagai bidang yang secara khusus adalah politik. Sikap dan tingkah laku politik seseorang menjadi suatu obyek penanda gejala-gejala politik yang akan terjadi pada orang tersebut dan orang-orang yang berada di bawah politiknya. Sejauh ini kita sudah mengetahui adanya perbedaan atau kesenjangan antara corak-corak sikap dan tingkah laku politik yang tampak berlaku dalam masyarakat dengan corak sikap dan tingkahlaku politik yang dikehendaki oleh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kenyataan tersebutlah yang hendak kita rubah dengan nilai-nilai idealisme pancasila, untuk mencapai manusia yang paling tidak mendekati kesempurnaan dalam konteks Pancasila. Yang menjadi persoalan kini ialah bagaimana dapat menjadikan individu-individu yang berada di masyarakat Indonesia untuk mempunyai ciri “dinamika dalam kestabilan” yakni menjadi manusia yang ideal yang diinginkan oleh Pancasila. Adapun Dua faktor yang memungkinkan keberhasilan proses pembudayaan nilai-nilai dalam diri seseorang yaitu sampai nilai-nilai itu berhasil tertanam di dalam dirinya dengan baik. Kedua faktor itu adalah: 1. Emosional psikologis merupakan faktor yang berasal dari hatinya 2. Rasio, faktor yang berasal dari otaknya Melepaskan kebiasaan yang telah menjadi kebudayaan yang lama merupakan suatu hal yang berat, namun hal tersebutlah yang diperlukan oleh bangsa Indonesia. Transformasi itu memerlukan tahapan-tahapan pemahaman dan penghayatan yang mendalam yang terkandung di dalam nilai-nilai yang menuntut perubahan atau pembaharuan. Perkembangan budaya politik yang dialami oleh masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia sejak tahun 1945 sampai sekarang dijumpai berbagai dampak positif maupun negatif. DAMPAK POSITIF AKIBAT PERKEMBANGAN BUDAYA POLITIK DI INDONESIA Bagi Negara-Pemerintah Semakin transparan dalam membuat dan melaksanakan kebijakan, Tidak sewenang-wenang terhadap rakyat, Aspiratif terhadap kepentingan rakyat, Penataan kembali suprastruktur politik secara profesional, Memperoleh berbagai input dari pihak infrastruktur politik. Bagi Masyarakat Merasa puas dalam menyampaikan input kepada pihak pemerintah, Adanya jaminan hukum dalam berpolitik, Tumbuh kesadaran untuk membudayakan politik yang benar, Menambah wawasan di bidang politik-demokrasi, Meningkatnya semangat dalam mengekspresikan budaya politik. DAMPAK NEGATIF AKIBAT PERKEMBANGAN BUDAYA POLITIK DI INDONESIA Bagi Negara-Pemerintah Dapat menggoyahkan pendirian dalam membuat kebijakan, Pelaksanaan kebijakan politik menjadi telambat/terhambat, Sulitnya menampung aspirasi rakyat yang sangat kompleks, Beratnya mengatasi masalah keamanan yang selalu rawan, Sulitnya anggaran untuk memenuhi seluruh tuntutan rakyat. Bagi Masyarakat Ketidakpuasan atas sikap pemerintah yang pasif, Banyaknya pengorbanan dalam upaya pembaharuan budaya politik, Mereka yang awam semakin sulit menyesuaikan diri, Dapat mengabaikan dirinya jika terlalu fanatik politik, Dapat menimbulkan kekacauan jika berpolitik secara emosional. Demikian sekilas tentang perkembangan budaya politik dan dampaknya bagi pemerintah maupun bagi masyarakat. Sumber : Berbagai Sumber

Artikel Terkait Pendidikan Politik Indonesia

0 comments:

Post a Comment