Pencapresan Jokowi oleh PDIP yang resmi dideklarasikan pada tanggal 14 Maret 2014 yang baru lalu dinilai merupakan langkah maju dari parpol tersebut. Banyak kalangan sudah memprediksi hal ini sebagaimana diungkapkan oleh beberapa pengamat politik. Namun tahukah anda apa sebenarnya alasan fundamental dibalik dicapreskannya Jokowi pada pilpres 2014? Simak berikut ulasan dari hasil pengamatan Tim OPI (Obrolan Politik Indonesia).
PDIP sebagai parpol yang dikenal merupakan partai di barisan oposisi tentu punya alasan tersendiri mengapa kemudian Jokowi yang baru saja menduduki kursi Gubernur DKI Jakarta akhirnya resmi dicapreskan.
Pendeklarasian Jokowi sebagai capres dari PDIP justru dilakukan beberapa minggu sebelum pileg 9 April 2014 berlangsung.
Dengan dicapreskannya Jokowi pada pilpres 2014 tentu tak luput dari harapan mendapatkan efek positif bagi PDIP sebagaimana diamati oleh beberapa pengamat politik antara lain :
1. Meraih suara yang dominan pada pileg 9 April 2014
2. Dengan suara yang dominan maka peluang politisi PDIP duduk di pemerintahan semakin besar bahkan dalam pemilihan presiden dan wakil presiden
3. Menunjukkan kepada publik bahwa elit politik PDIP tetap komit dalam menjaga kesoliditasan partai
4. Peranan Mega sebagai ketum parpol yang berhasil melanggengkan kharismatik Soekarno dengan legowo menunjuk Jokowi sebagai capres PDIP di luar garis keturunan.
Tampilnya Jokowi sebagai sosok yang kontras di tengah-tengah absennya tokoh politik yang bisa mewakili aspirasi rakyat, mau bekerja keras, berani menegakkan hukum dan memberikan perhatian kepada kesejahteraan rakyat.
0 comments:
Post a Comment