Peran Islam dalam perkembangan politik di Indonesia dewasa ini turut menuntun arah politik negara Indonesia. Maraknya kehidupan politik Islam ini menunjukkan suatu fenomena yang
dapat diberi label repolitisasi Islam. Politik Islam ialah aktivitas politik
sebagian umat Islam yang menjadikan Islam sebagai acuan nilai dan basis
solidaritas berkelompok. Politik Islam secara substansial merupakan penghadapan
Islam dengan kekuasan dan negara yang melahirkan sikap dan perilaku (political
behavior) serta budaya politik (political culture) yang
berorientasi pada nilai-nilai Islam.
Dilema Islam Dalam Politik di Indonesia
Salah satu isu politik yang sering menempatkan kelompok Islam pada posisi
dilematis yang sering dihadapi politik Islam adalah pemosisian Islam vis a vis
negara yang berdasarkan Pancasila. Walaupun umat Islam mempunyai andil yang
sangat besar dalam menegakkan negara melalui perjuangan yang panjang dalam
melawan penjajahan dan menegakkan kemerdekaan, namun untuk mengisi negara
merdeka kelompok Islam tidak selalu pada posisi yang menentukan.
Peran kelompok Islam, baik tokoh Islam maupun mahasiswa Islam dalam
mendorong gerakan reformasi sangat besar. Semangat
politik yang tinggi yang tidak disertai oleh pengetahuan yang luas dan mendalam
tentang perkembangan politik sering mengakibatkan terabainya penguatan taktik
dan strategi politik. Dua hal yang sangat diperlukan dalam politik praktis
dan permainan politik.
Dilema politik Islam berpangkal pada masih adanya problem mendasar dalam
kehidupan politik umat Islam.
Problema Islam Dalam Politik di Indonesia
Hal ini ditandai oleh banyaknya partai-partai yang bermunculan di kalangan
kelompok Islam, baik yang berdasarkan diri pada ideologi dan simbol keislaman
maupun yang berbasis dukungan umat Islam.
Sebagai contoh, dengan perkembangan situasi politik saat ini, KPU meloloskan10 partai berikut sebagai peserta pemilu 2014. Ada 4 parpol yang berbasiskan
Islam.
1. Partai Amanat Nasional (PAN)
2. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
3. Partai Demokrat (PD)
4. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
5. Partai Golkar
6. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
7. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
8. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
9. Partai Nasional Demokrat (NasDem)
10. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Fenomena maraknya partai Islam dan partai berbasis dukungan umat Islam
merupakan refleksi dari kemajemukan umat Islam dan keragaman kepentingan
kelompok Islam. Pluralisme politik Islam merupakan refleksi dari pluralisme
masyarakat Islam.
Kepemimpinan partai politik belum mampu memfungsikan partai sebagai media
artikulasi kepentingan politik umat Islam. Tidak dipungkiri lagi politik Islam adalah suatu keharusan dalam sebuah
komunitas Islam yang majemuk.
Sumber : Al Islamu
0 comments:
Post a Comment