Tuesday, 26 February 2013

ISLAM DALAM POLITIK DI INDONESIA



Peran Islam dalam perkembangan politik di Indonesia dewasa ini turut menuntun arah politik negara Indonesia. Maraknya kehidupan politik Islam ini menunjukkan suatu fenomena yang dapat diberi label repolitisasi Islam. Politik Islam ialah aktivitas politik sebagian umat Islam yang menjadikan Islam sebagai acuan nilai dan basis solidaritas berkelompok. Politik Islam secara substansial merupakan penghadapan Islam dengan kekuasan dan negara yang melahirkan sikap dan perilaku (political behavior) serta budaya politik (political culture) yang berorientasi pada nilai-nilai Islam.


Dilema Islam Dalam Politik di Indonesia

Salah satu isu politik yang sering menempatkan kelompok Islam pada posisi dilematis yang sering dihadapi politik Islam adalah pemosisian Islam vis a vis negara yang berdasarkan Pancasila. Walaupun umat Islam mempunyai andil yang sangat besar dalam menegakkan negara melalui perjuangan yang panjang dalam melawan penjajahan dan menegakkan kemerdekaan, namun untuk mengisi negara merdeka kelompok Islam tidak selalu pada posisi yang menentukan.

Peran kelompok Islam, baik tokoh Islam maupun mahasiswa Islam dalam mendorong gerakan reformasi sangat besar. Semangat politik yang tinggi yang tidak disertai oleh pengetahuan yang luas dan mendalam tentang perkembangan politik sering mengakibatkan terabainya penguatan taktik dan strategi politik. Dua hal yang sangat diperlukan dalam politik praktis dan permainan politik.
Dilema politik Islam berpangkal pada masih adanya problem mendasar dalam kehidupan politik umat Islam.

Problema Islam Dalam Politik di Indonesia

Hal ini ditandai oleh banyaknya partai-partai yang bermunculan di kalangan kelompok Islam, baik yang berdasarkan diri pada ideologi dan simbol keislaman maupun yang berbasis dukungan umat Islam.
Sebagai contoh, dengan perkembangan situasi politik saat ini, KPU meloloskan10 partai berikut sebagai peserta pemilu 2014. Ada 4 parpol yang berbasiskan Islam.

1. Partai Amanat Nasional (PAN)
2. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
3. Partai Demokrat (PD)
4. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
5. Partai Golkar
6. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
7. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
8. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
9. Partai Nasional Demokrat (NasDem)
10. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Fenomena maraknya partai Islam dan partai berbasis dukungan umat Islam merupakan refleksi dari kemajemukan umat Islam dan keragaman kepentingan kelompok Islam. Pluralisme politik Islam merupakan refleksi dari pluralisme masyarakat Islam.
Kepemimpinan partai politik belum mampu memfungsikan partai sebagai media artikulasi kepentingan politik umat Islam. Tidak dipungkiri lagi politik Islam adalah suatu keharusan dalam sebuah komunitas Islam yang majemuk.

Sumber : Al Islamu

Artikel Terkait Obrolan Politik ,Pendidikan Politik Indonesia

0 comments:

Post a Comment