Sunday 28 July 2013

JOKOWI NYAPRES? LEGOWOKAH IBU?

JOKOWI NYAPRES? Sosok pemimpin yang dibutuhkan untuk membangun negeri ini masih sangat langka. Ditengah-tengah kelangkaan itu agaknya Jokowi terasa menonjol dibandingkan beberapa tokoh politik lainnya. Popularitasnya pasca kemenangannya di pilkada DKI telah memunculkan opini di masyarakat. Beberapa survey menunjukkan elektabilitas Jokowi cukup signifikan. Namun apakah Jokowi akan nyapres? Banyak yang bertanya-tanya.

Namun Jokowi terlihat masih urung untuk mencalonkan siri untuk ikut dalam pilpres. Hal senada juga 'dilagukan' oleh Dahlan Iskan. Desas-desus dialektika obrolan politik pinggir jalan mempredikai pasangan Dahlan dan Jokowi sebagai kandidat dalam pilpres 2014. Jokowi memiliki elektabilitas dan popularitasnya pada saat ini masih dinilai baik. Namun mampukah Jokowi untuk terua mempertahankan 'prestasinya' tersebut?

Elektabilitas dan popularitas dapat pupus dengan berjalannya waktu. Hal tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya kredibilitas di mata publik. Kebijakan kebijakan yang dianggap tidak produktif dan tidak memihak rakyat bisa saja menyebabkan turunnya elektabilitas elit politik di mata publik.

Meskipun Jokowi memiliki elektabilitas cukup baik di saat jni, namun peranan partai politik masih kentara dalam politik di Indonesia.  Oleh karenanya, disamping elektabilitas maka elite politik juga memerlukan dukungan penuh partai politik.

Dalam hal Jokowi yang masih sebagai fungsionaris PDIP tentunya tak terlepas pula dari 'Restu Ibu' jika ingin nyapres di 2014. Kematangan berpolitik akan terlihat dari bagaimana Megawati Soekarnoputri sebagai ketum dan juga selalu ikut pilpres setiap ada kesempatan bisa mengatasi rendahnya elektabilitas nya dibanding Jokowi. Legowonya Ibu masih belum terlihat. Apalagi analogi ketika SBY memenangkan pemilu, pelajaran yang diperoleh masyarakat menunjukkan ibu masih belum legowo. Benarkah demikian? Drama dunia politik di Indonesia tak akan pernah berakhir.

Artikel Terkait Obrolan Politik

1 comments:

Post a Comment